Mengenal Mode Gres Fifa 17 The Journey Serta Preview Singkat Demo Fifa 17
Yuk sedikit mengintip wacana The Journey Mode FIFA 17 yang sudah dapat anda mainkan di demo FIFA 17, yang tampaknya akan menciptakan anda ketagihan, terlepas ada sedikit kekhawatiran.
Saya mencoba mode exhibition di demo FIFA 17, dan merasa bila passing masih terlalu lambat, begitu juga game secara keseluruhan. Meskipun dengan engine gres di game ini, ada sedikit sensasi bila FIFA 17 terlihat luar biasa, dan secara bersamaan cukup mengecewakan, yang mungkin terasa aneh. Namun, kita masih belum tahu seberapa usang demo itu dibentuk dan FIFA mempunyai sejarah dalam hal perubahan drastis dari demo ke rilis. Jadi, mari kita menunda evaluasi pada gameplay sampai rilis resmi. Namun, yang terasa menarik, ialah mode The Journey FIFA 17 yang merupakan mode story di FIFA 17 dengan element role-play yang sangat kental.
Mungkin masih sedikit belum terperinci apakah timeline The Journey di demo FIFA 17 ini timeline awal. Saya sendiri berasumsi, pada game full pemain akan memulai karir anda sebagai wonderkid yang berusaha keras untuk menjadi pemain jempolan di Premier League, namun di demo sendiri anda sebagai pemain akan diajak masuk ke dalam ruang ganti Manchester United, melihat kostum anda, dan diberitahu bila anda akan masuk daftar pemain cadangan ketika melawan Chelsea. Pemain muda lain, yang juga sobat anda di game itu, Walker, mendapat daerah di starting line up, sementara Hunter (nama abjad anda) masih harus bersabar menunggu kesempatan.
Setup yang, simple, namun sesuatu yang bakal terasa bermetamorfosis momen dramatis ala film Hollywood. Mungkin ini hanya saya, yang sedikit overthinking situasi pada game ini, namun agak asing mengapa Walker, pemain seumuran anda yang belum teruji main sebagai penyerang inti di depan, dan mendepak Ibrahimovic dari starting line up? Dan lalu, mengapa ketika pada kesannya Mourinho memutuskan untuk merubah keadaan dan mencoba memenangkan pertandingan, Ibra tetap duduk di dingklik dan seorang newbie berjulukan Hunter mendapat kesempatan? Hmm…
Anyway, Hunter akan mendapat sedikit interaksi ala Mass Effect sepanjang demo pendek ini. Dia akan berbicara pada Walker wacana mencoba untuk mengesankan instruktur di pertandingan, kemudian menyampaikan apa beliau siap untuk melaksanakan debutnya ke pelatih, dan wawancara sehabis pertandingan. Hal-hal yang sederhana, namun akan berefek pada beberapa stats dan mungkin akan menciptakan perbedaan jalan cerita.
Saat Hunter diberikan kesempatan di pertandingan (anda dapat menentukan untuk bermain sebagai tim atau hanya memainkan Hunter seorang – aku sendiri menentukan yang kedua) beliau akan diberikan sasaran tertentu. Memenangkan pertandingan, mendapat rating lebih dari 7.0, dan mempersembahkan assist. Dan disinilah problem muncul. Dengan tersisa sekitar 20 menit, skor imbang 1-1, Hunter masuk. Saya memulai dengan buruk, meminta bola di momen yang tidak sempurna yang menjadikan nilai aku turun. Setelah itu, aku mendapat peluang menembak, aku tembakan aku jauh melebar di sisi kiri gawang. Lihat, menjadi seorang striker Premier League tidaklah mudah.
Namun, sehabis itu aku berhasil menyisir sisi kiri lapangan dengan indahnya, mengecoh satu bek sampai kesannya dilanggar dan menciptakan Branislav Ivanovic terkena kartu kuning. Setelah itu aku membawa Hunter one-on-one dengan Gary Cahill yang menjadi bek terakhir, Hunter berhasil mengecohnya, dan menjadikan bek Chelsea itu melanggar saya, dan tentu saja, professional foul, Cahill kartu merah. Namun, itu belum berhasil menaikkan rating saya. Di menit 90, aku meminta bola, Rooney menawarkan bola ke ruang kosong di depan saya, dan aku masuk, berhasil mendapat bola tersebut, dan menembaknya, hanya untuk dimentahkan oleh kiper Chelsea, Curtouis, namun Rooney berhasil mendapat bola muntah dan kami berhasil memenangkan pertandingan. Terasa luar biasa memang, namun rating aku masih di bawah target.
Peluit simpulan berbunyi, rating 6.5 berarti aku tidak mendapat bonus, namun setidaknya kami menang. Game ini bahkan tidak mencatatkan tembakan aku yang berujung gol Rooney sebagai assist. Wawancara post-match terasa cukup menyenangkan, namun fokus pada pertandingan tersebut ialah performa Walker. Dia mencetak gol di debutnya, sementara aku dianggap tidak mencatatkan donasi penting, meskipun nyatanya aku menciptakan perbedaan besar dan mengubah keadaan. Di mode game yang benar-benar bergantung pada rating dan pertandingan yang dinilai dari performa, aku merasa sedikit kecewa. Namun aku menikmati mode game ini, setidaknya lebih baik dari yang aku bayangkan, dan kini aku menantikan kesempatan untuk memainkan mode The Journey FIFA 17 ini secara keseluruhan.
Saya mencoba mode exhibition di demo FIFA 17, dan merasa bila passing masih terlalu lambat, begitu juga game secara keseluruhan. Meskipun dengan engine gres di game ini, ada sedikit sensasi bila FIFA 17 terlihat luar biasa, dan secara bersamaan cukup mengecewakan, yang mungkin terasa aneh. Namun, kita masih belum tahu seberapa usang demo itu dibentuk dan FIFA mempunyai sejarah dalam hal perubahan drastis dari demo ke rilis. Jadi, mari kita menunda evaluasi pada gameplay sampai rilis resmi. Namun, yang terasa menarik, ialah mode The Journey FIFA 17 yang merupakan mode story di FIFA 17 dengan element role-play yang sangat kental.
Setup yang, simple, namun sesuatu yang bakal terasa bermetamorfosis momen dramatis ala film Hollywood. Mungkin ini hanya saya, yang sedikit overthinking situasi pada game ini, namun agak asing mengapa Walker, pemain seumuran anda yang belum teruji main sebagai penyerang inti di depan, dan mendepak Ibrahimovic dari starting line up? Dan lalu, mengapa ketika pada kesannya Mourinho memutuskan untuk merubah keadaan dan mencoba memenangkan pertandingan, Ibra tetap duduk di dingklik dan seorang newbie berjulukan Hunter mendapat kesempatan? Hmm…
Anyway, Hunter akan mendapat sedikit interaksi ala Mass Effect sepanjang demo pendek ini. Dia akan berbicara pada Walker wacana mencoba untuk mengesankan instruktur di pertandingan, kemudian menyampaikan apa beliau siap untuk melaksanakan debutnya ke pelatih, dan wawancara sehabis pertandingan. Hal-hal yang sederhana, namun akan berefek pada beberapa stats dan mungkin akan menciptakan perbedaan jalan cerita.
Saat Hunter diberikan kesempatan di pertandingan (anda dapat menentukan untuk bermain sebagai tim atau hanya memainkan Hunter seorang – aku sendiri menentukan yang kedua) beliau akan diberikan sasaran tertentu. Memenangkan pertandingan, mendapat rating lebih dari 7.0, dan mempersembahkan assist. Dan disinilah problem muncul. Dengan tersisa sekitar 20 menit, skor imbang 1-1, Hunter masuk. Saya memulai dengan buruk, meminta bola di momen yang tidak sempurna yang menjadikan nilai aku turun. Setelah itu, aku mendapat peluang menembak, aku tembakan aku jauh melebar di sisi kiri gawang. Lihat, menjadi seorang striker Premier League tidaklah mudah.
Namun, sehabis itu aku berhasil menyisir sisi kiri lapangan dengan indahnya, mengecoh satu bek sampai kesannya dilanggar dan menciptakan Branislav Ivanovic terkena kartu kuning. Setelah itu aku membawa Hunter one-on-one dengan Gary Cahill yang menjadi bek terakhir, Hunter berhasil mengecohnya, dan menjadikan bek Chelsea itu melanggar saya, dan tentu saja, professional foul, Cahill kartu merah. Namun, itu belum berhasil menaikkan rating saya. Di menit 90, aku meminta bola, Rooney menawarkan bola ke ruang kosong di depan saya, dan aku masuk, berhasil mendapat bola tersebut, dan menembaknya, hanya untuk dimentahkan oleh kiper Chelsea, Curtouis, namun Rooney berhasil mendapat bola muntah dan kami berhasil memenangkan pertandingan. Terasa luar biasa memang, namun rating aku masih di bawah target.
Peluit simpulan berbunyi, rating 6.5 berarti aku tidak mendapat bonus, namun setidaknya kami menang. Game ini bahkan tidak mencatatkan tembakan aku yang berujung gol Rooney sebagai assist. Wawancara post-match terasa cukup menyenangkan, namun fokus pada pertandingan tersebut ialah performa Walker. Dia mencetak gol di debutnya, sementara aku dianggap tidak mencatatkan donasi penting, meskipun nyatanya aku menciptakan perbedaan besar dan mengubah keadaan. Di mode game yang benar-benar bergantung pada rating dan pertandingan yang dinilai dari performa, aku merasa sedikit kecewa. Namun aku menikmati mode game ini, setidaknya lebih baik dari yang aku bayangkan, dan kini aku menantikan kesempatan untuk memainkan mode The Journey FIFA 17 ini secara keseluruhan.